Rabu, 10 November 2010

Gedung DPRD Klaten Penuh, Balita Tidur di Luar Gedung

JALIN MERAPI ,Klaten, Jumlah pengungsi yang membludak di posko DPRD Kabupaten Klaten, mencapai 7.500 jiwa, memaksa sebagian pengungsi tidur di luar gedung, tepatnya di pinggiran gedung. Yang lebih mengkhawatirkan, terdapat balita diantara pengungsi yang tidur di luar gedung tersebut.

Harni, seorang pengungsi dari Mendak, Tegal Mulyo, mengaku keberatan jika harus tidur di luar setiap hari. Pasalnya, dia memiliki seorang balita yang membutuhkan tempat lebih baik. Ketika hujan turun, dia harus berlindung menggunakan tikar alas tidurnya dari cipratan air hujan. Padahal, beberapa hari terakhir ini hujan terus-menerus turun. “Sebenarnya saya tidak nyaman setiap malam tidur di luar, apalagi saat hujan harus berkemas-kemas agar tidak basah,” tutur Harni. Sebenarnya sudah disediakan tempat khusus bagi keluarga yang memiliki balita, tapi lagi-lagi karena alasan penuh, dia harus tetap berada di luar.
Begitu juga yang dialami ibu Karjo dan Mitro yang sejak Jumat (5/11) bertempat di luar gedung. Namun, ketika ditanya, mereka mengaku bersyukur bisa mendapatkan tempat pengungsian walaupun di luar. “Lha ini saya sudah bersyukur, sudah dapat tempat untuk mengungsi saja sudah Alhamdulillah, daripada di rumah was-was,“ tutur ibu Karjo.
Mungkin, beberapa pengungsi sudah nrimo tidur di luar gedung, seperti halnya ibu Karjo dan Mitro. Namun, tidak berarti hal itu bisa menjadi pembenar bagi pemerintah setempat untuk membiarkan mereka begitu saja. Terlebih, terdapat balita di dalamnya, yang sangat rentan terhadap berbagai resiko dalam kondisi pengungsian, baik fisik, psikis, maupun sosial.
"dd"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar